Sunday, July 28, 2013

Kuraih Hati Saat Ramadhan

Rasa-rasanya nggak ada deh orang yang nggak mau dicintai. Saya yakin kita semua pengen dicintai. Karena ketika dicintai seseorang, insya Allah akan tumbuh rasa percaya diri. Cinta juga akan memberikan rasa pasti dalam diri kita bahwa kita diakui sekaligus dihargai. Nggak kebayang banget kan kalo kita dimusuhin temen. Percaya diri kita bakalan drop banget. Mau ketemu orang tersebut jadi minder, dan mungkin malah takut. Terus, jelas aja kalo kita dimusuhi berarti nggak diterima oleh teman kita itu. Artinya, kita nggak diakui dan dihargai. Wuih, merana banget euy!

Sobat muda muslim, ngomongin cinta di bulan Ramadhan ini, tentunya yang kepikiran sama kita adalah, bagaimana meraih cinta Allah di bulan yang penuh berkah ini. Iya kan? Saya ingin memfokuskan pembahasannya ke sini. Karena di bulan Ramadhan ini, Allah Ta�ala benar-benar obral pahala. Dia memberikan cintaNya kepada kita semua, yang insya Allah adalah orang-orang yang beriman, dengan beragam kesempatan untuk mengumpulkan pahala di bulan yang penuh rahmat dan ampunan ini. Itu sebabnya, aneh banget deh kalo kita nggak berusaha meraih cintaNya itu.

Jujur saja, jika kita ingin meraih cinta dari teman kita, katakanlah yang lawan jenis. Pasti kita akan memoles segala apa yang kita miliki agar bisa dilihat oleh orang yang diharapkan bisa memberikan cintanya kepada kita. Abis-abisan kita dandan, dan jor-joran banget tampil sesempurna mungkin untuk meraih cintanya. Cinta yang akan membuat kita merasa percaya diri, diakui, dan sekaligus dihargai.

Beragam lagu tentang cinta antar lawan jenis saja bukan hanya begitu indah didengar, tapi juga dirasakan. Gimana nggak, banyak pencipta lagu cinta yang memasukkan emosinya ketika membuat lagu. Sehingga tak terasa sudah mencengkeram emosi kita sejak pertama kali mendengarkan lagu cinta itu.

Maka, jika Radja bersenandung, "Aku tak ingin melupakanmu, aku tak ingin meninggalkanmu…" dalam salah satu lagu cintanya, yang kepikiran sama kita adalah bagaimana perasaan seseorang yang sedang jatuh cinta itu nggak mau terpisah sedetik pun dari sang kekasih pujaan hatinya. Bahkan bila mungkin akan terus menyalakan sinyal cintanya, agar amplitudo gelombang hati masing-masing saling berinterfensi.



 Nah, jika di Ramadhan ini kita ingin meraih cinta dari Allah SWT, maka seharusnya dan mungkin lebih dari apa yang disenandungkan Radja dalam lagunya tersebut. Tentu kita ingin banget meraih ridha Allah en ngedapetin cintaNya di bulan penuh berkah, rahmat, dan ampunan. Itu sebabnya, amat wajar jika kita berusaha memperbaiki diri kita. Pikiran dan perasaan kita difokuskan untuk melakukan sesuatu yang diinginkan Allah SWT. Perbuatan yang bisa mendapatkan ridha dan cintaNya. Betul nggak sih?

Jangan sampe deh, kita �pinter kodek� alias pengen enak sendiri. Iya, kita pengen dapetin cinta dari Allah SWT, tapi kita sama sekali ogah ngelakuin apa yang Allah perintahkan. Gimana bakalan bisa ngeraih cintanya. Itu sama saja dengan niat kita ingin ditaksir orang yang kita idamkan, tapi kita nggak berusaha menampilkan diri kita agar bisa dilirik oleh orang yang kita harapkan akan memberikan cinta kepada kita. Mimpi kali yee?

Sobat muda muslim, rasanya pantes banget deh kalo kita mati-matian berusaha untuk ngedapetin cintaNya di bulan yang terbaik dari bulan-bulan lainnya dalam kalender hijriah ini. Sayang banget kan kita lewati begitu saja bulan penuh bonus pahala ini. Kita yakin banget deh, jika memang kita nyadar, pasti bakalan ngerahin segala daya dan upaya biar kita bisa dapetin kesempatan meraih pahala yang udah disebar karena cinta Allah SWT. kepada kita. Iya nggak seh?

Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Allah akan membukakan pintu-pintu surga dan menutup pintu neraka. Itu artinya, Allah memberi kesempatan kepada kita untuk berbuat lebih banyak dalam mengumpulkan pahala. Sabda Rasulullah SAW : Apabila tiba bulan Ramadhan, dibuka pintu-pintu Surga dan ditutup pintu-pintu Neraka serta syaitan-syaitan dibelenggu. (HR. Bukhari dan Muslim).

Dalam sebuah hadits qudsi Rasulullah SAW bersabda : Demi Dzat yang jiwaku berada di tanganNya, bau mulut orang berpuasa benar-benar lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kesturi. Dia meninggalkan makanannya, minumannya, syahwatnya semata-mata karena Aku. Puasa itu adalah bagiKu. Dan Aku sendirilah yang akan memberikan pahalanya. Dan kebajikan (pada bulan Ramadhan) diberi pahala dengan sepuluh kali lipat kebajikan yang semisalnya. (HR. Bukhari dari Abu Hurayrah).

***

Cinta Tapi Eror

Aduuuh.. parah nggak sih, kalo cinta tapi eror? Saya sih nggak mau nuduh-nuduh sama kamu. Nggak mau juga nuding-nuding siapa aja yang emang eror.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata eror yang diambil dari bahasa Inggris (error) ini bermakna : kesalahan teratur, terjadi dalam pemerolehan atau belajar bahasa. Bisa juga masuk dalam istilah hukum dengan makna : kesesatan yang dapat menjadikan batalnya suatu perjanjian jika menyangkut sifat pokok benda yang diperjanjikan.

Oke deh, kita nggak bakalan ngebahas lebih lanjut soal bahasa tersebut. Kita maknai saja secara sederhana bahwa eror atau error itu sebagai kesalahan. Nah, kalo ngomongin cinta tapi eror, berarti cinta yang salah. Cinta yang keliru. Kita cinta tapi salah atau keliru dalam memaknai cinta dan cara mendapatkan cinta tersebut. Malah, bisa jadi kita cinta tapi nggak nyambung dengan upaya untuk mendapatkan cinta tersebut.

Ambil contoh kayak sekarang nih, saya yakin banyak banget dari kita yang berusaha dan berlomba untuk meraih cinta di bulan Ramadhan ini, tapi kayaknya juga nggak tahu caranya untuk meraih cinta tersebut. Sebagian mungkin bukan lagi nggak tahu, tapi nggak mau tahu. Wah, gaswat itu namanya. Ada yang puasa biar dapet pahala. Rela menahan rasa lapar dan haus. Bela-belain nggak melakukan kegiatan berat dan bahkan minta ditambah jatah tidur. Tapi lisannya sering nyakitin orang, lidahnya dipake ngegosip alias ngomongin kejelekan orang, bahkan aktivitas pacaran tetep dilakuin meski dikurangi frekuensi ketemuannya. Lha, itu sih, ngelaksanain satu kewajiban sambil melanggar larangan lainnya.

Orang yang pacaran emang nggak batal puasanya, kecuali pas pacaran mereka makan dan minum. Batal puasanya karena makan dan minum di siang hari. Tapi aktivitas pacaran bisa mengurangi pahala kita. Itu sebabnya, Rasulullah SAW bersabda : "Betapa banyak orang yang berpuasa, tapi mereka tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya itu kecuali lapar dan dahaga." (HR. Ahmad).

Rugi banget! Rugi abis! Nggak mau dong kita cuma dapetin lapar dan haus aja. Padahal, puasa itu seharusnya menjadikan kita yang melaksanakannya mendapat predikat orang-orang yang bertakwa. Allah SWT berfirman : Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (QS. al-Baqarah [2] : 183).

Mana mungkin bisa ngedapetin segala yang diberikan Allah SWT jika kita nggak ngikutin prosedur yang ditetapkan oleh Allah SWT untuk meraih cintaNya? Plis deh.

Kalo kita pengen dapetin pahala di bulan Ramadhan karena cinta kita kepada Allah SWT, maka untuk negdapetin segala yang Allah berikan buat kita karena cintaNya kepada kita, tentunya kita harus meraihnya dengan aturan yang sudah dijelaskan melalui tuntunan Allah dan RasulNya. Kalo nggak, pasti cinta kita eror deh. Tul nggak?

***

Allah Sayang Banget Sama Kita

Sobat muda muslim, alhamdulillah sampai juga kita di Ramadhan ini. Bulan yang setiap harinya Allah berikan kemudahan bagi kita untuk meraih pahala yang sudah disiapkan untuk kita. Pahala yang banyak. Ampunan yang besar. Bahkan di bulan ini pun Allah memberikan �super bonus� dengan diturunkannya Malam Kemuliaan alias "Lailatul Qodar". Jika kita mendapatkannya dan ketika itu kita sedang beribadah kepada Allah SWT, insya Allah pahala kita layaknya orang yang beribadah selama 1000 bulan. Subhanallah.

Allah SWT berfirman (yang artinya) : Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (al-Qur�an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. (QS. al-Qadr [97] : 1-5).

Abu Hurayrah ra berkata, bersabda Rasulullah SAW : "Siapa saja yang bangun pada malam Qadr karena dorongan iman dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosanya yang lalu." (HR. Bukhari, Muslim).

Lailatul Qadr adalah malam yang penuh berkah dan rahmat dari Allah SWT. Oya, Qadr itu punya makna al-Manzilah yang artinya kedudukan atau derajat. Selain itu qadr juga bermakna asy-Syarif dengan arti kemuliaan. Tuh catet lho. Jangan lupa ya…

Abu Bakar al-Warraq menjelaskan tentang kenapa dinamai dengan Lailatul Qadr, beliau menyebutkan bahwa alasannya adalah karena pada malam tersebut diturunkan sebuah kitab yang mempunyai Qadr (kemuliaan) oleh malaikat yang mempunyai Qadr, kepada Rasulullah SAW yang mulai dan untuk umat yang mulia pula. Subhanallah...

Entah, jika tidak ada Ramadhan, mungkin kita kebingungan gimana caranya ngebersihin diri kita yang banyak dosa ini. Ini sekaligus menunjukkan bahwa Allah SWT tuh sayang banget sama kita, kaum muslimin. Karena dengan Ramadhan, kita bisa berlomba meraih pahala yang tebarkan karena kecintaan Allah SWT kepada orang-orang yang beriman. Dan, ada nilai plus lagi buat kita. Mumpung diberikan kesempatan untuk menikmatinya, kita harus mengerahkan segala daya upaya agar bisa meraih cintaNya. Agar kita menjadi orang-orang yang bertakwa kepadaNya. So, nggak jaman lagi kalo ada di antara kita yang nggak puasa, udah ketinggalan jaman kalo ada kita-kita yang puasanya getol tapi pacarannya juga hot. Hih, amit-amit dah. Semoga kita terhindar dari segala perbuatan maksiat yang bisa mengurangi atau bahkan membakar pahala puasa kita jadi abu. Naudzubillahi min dzalik.

Sobat muda muslim, Emang sih, kalo maksiat, meski di luar bulan Ramadhan tetep nggak boleh. Tepatnya apapun jenis perbuatan maksiatnya, tetep haram untuk dilakukan. Lebih-lebih di bulan Ramadhan, kayaknya lebih nggak pantes lagi kalo itu dilakukan. Tul nggak? Itu sebabnya, jangan nekatz untuk melakukan maksiat.

Kalo puasa nggak menjadikan kita mawas diri, nggak menjadikan kita malu, bahkan nggak menjadikan kita jadi anak shaleh, itu berarti ada "apa-apanya". Sebab, seharusnya kan puasa bisa menjadi perisai kita dari berbuat yang nggak bener. Puasa adalah tameng kita.

Sabda Rasulullah SAW : Puasa adalah perisai (dari api neraka). Jika seseorang di antara kalian berpuasa, janganlah berkata kotor dan bertengkar. Jika dimaki-maki orang lain, katakanlah : �Saya sedang berpuasa�. (HR. Bukhari).
Diriwayatkan pula dari Abu Hurayrah ra : Rasulullah SAW bersabda : Barangsiapa tidak meninggalkan dusta dan berbuat buruk pada bulan Ramadhan, Allah tidak butuh kepada usahanya meninggalkan makan dan minum. (HR. Bukhari).

Nah lho. Hadits tersebut memberikan sinyal buat kita, bahwa kalo kita masih tetep kuat maksiat meski sedang puasa, maka jangan harap kalo puasa kita mendapat berkah dari Allah SWT. Ih, naudzubillahi min dzalik.

Oke deh, karena Allah SWT sayang banget sama kita, maka sudah sepantasnya kita berusaha utuk meraih cintaNya di bulan Ramadhan ini. Insya Allah kita bisa.

Adek Cinta Ramadhan

Pagi itu, adek tampak termenung di depan kalender yang terpajang di tengah ruangan, setelah beberapa menit yang lalu memelototi TV di kamarnya. Adek, panggilan kesayangan yang ibu berikan padanya memang menampakkan sosok yang paling manja di rumah, padahal dia sudah kelas 1 SD.
            “Adek, lagi apa?”, tanyaku yang memang dari tadi melihat gerak-geriknya yang aneh.
“Hm.. kak, bentar lagi Ramadhan ya?”
Pertanyaannya mengingatkanku tentang Ramadhan tahun lalu, sebelum adek masuk kelas 1 dia memang tidak pernah mengingat Ramadhan, bahkan saat diajak shaum pun masih merengek-rengek meminta jajan setelah adzan dzuhur berkumandang. Dan pertanyaannya itu membuatku heran.
“Iya dek, hayoo udah nyiapin apa aja buat Ramadhan?”, tanyaku senang.
“Hm… Nyiapin makanan yang baaanyaaaakk banget”, jawabnya semangat.
“Hahaha makanan mulu nih adek”, ku cubit pipinya yang tembem.
“Idiih.. emangnya kakak nyiapin apa?”, tanyanya menantang.
“Hm… Kakak nyiapin CINTA buat Ramadhan”, jawabku mantap membuatnya keheranan.
“CINTA?? Ah dasar anak gede cinta-cintaan mulu”, jawabnya meledek.
“Eitt.. jangan salah dulu, sekarang kakak tanya sama adek. Adek cinta ayah sama ibu gak?”
“Iya lah kak..” jawabnya mantap.
“Hm.. kalau adek cinta ayah sama ibu, adek pasti seneng kan kalau mereka datang?”, tanyaku meyakinkan.
“Iya dong.. malah adek suka nungguin mereka datang kak”
“Nah tuh, terus apa yang adek siapin buat ayah sama ibu sebelum datang?”
“Hm… Nyiapin tangan adek buat minta oleh-oleh, hehe..”
“Hahaha kamu..”, Ku cubit lagi pipinya yang tembem itu.
“Beneran kak, pokoknya adek siap-siap juga buat meluk ayah sama ibu”
”Nah begitulah dek, kalau kita cinta Ramadhan pasti kita seneng Ramadhan datang, bahkan kita tunggu-tunggu kedatangannya kan? Sama seperti adek yang selalu menunggu ayah sama ibu datang. Dan persiapan diri kita dengan cinta itu sama kaya adek yang nyiapin pelukan buat mereka”
“Ohh gitu ya kak? Adek juga seneng Ramadhan mau datang. Kata ibu guru di sekolah, tahun ini adek harus full puasanya”
“Wah bagus itu dek.. biar Ramadhannya berkah, kita harus siapin 7 cinta di bulan Ramadhan”, aku mulai memancing adek untuk bertanya.
“Banyak banget kak 7 cinta.. cinta apa aja?”, tanyanya penasaran.
Ku tarik tangannya, dan kubuka jarinya satu per satu.
“Nih ya kata ustad kakak di kampus, kita harus jadikan bulan Ramadhan ini menjadi bulan peningkatan cinta. Caranya  Cinta Ilmu, Cinta shaum, Cinta Al-Qur’an, Cinta Shodaqoh, Cinta masjid, Cinta Shalat dan Cinta dzikir”, tepat jari tangannya menunjukkan angka 7. Dia nampak termenung sambil mengangguk-anggukan kepalanya, memandangi ketujuh jarinya yang terbuka.
“Wah kak, adek susah menghafalnya..”
“Hm.. kakak tau nih biar adek dapetin 7 cinta itu tanpa dihafal”
Dia kembali keheranan, “Caranya?”
“Adek harus rajin bangun pagi buat sahur biar puasanya full, terus adek harus rajin sekolah, ngaji ke masjid, rajin sholat dan dzikir ba’da shalat.. udah hafal kan bacaan shalatnya?”
“Hafal dong kak.. adek kan di TPA rangking satu”, jawabnya bangga.
Ku elus kepalanya dengan lembut, “Pinter adek.. nah satu lagi nih, kalau adek puasa kan uang jajannya masih awet tuh, adek shodaqohkan sebagian untuk kencleng masjid ya”
“Siap kak. Ihhh.. Adek makin seneng kalau Ramadhan datang. Kata bu guru adek bisa dapat banyak pahala dari Allah kalau adek baik. Adek cinta Ramadhan..”, perkataannya terlihat bersemangat.
Aku pun tersenyum dan merenung memikirkan semangat seorang anak kecil yang menyambut Ramadhan itu. Masihkan diri kita semangat sepertinya? Lantas sudah sampai manakah persiapan diri kita untuk menyambut Ramadhan? Masih di depan pagar atau sudah sampai di depan pintu?
“Kakak, jangan ngelamun. Ayo ajarin adek baca Al-Qur’an”
Segera pagi itu, aku mendapatkan semangat menjadikan bulan Ramadhan ini menjadi bulan untuk menanamkan kewajiban dan meraih kesucian dengan 7 cinta.. InsyaAllah

Friday, July 12, 2013

Cintailah C I N T A

       Memang menyakitkan ketika kita mencintai seseorang namun ia tidak membalasnya. tetapi yang lebih menyakitkan adalah ketika kita mencintai seseorang dan kita tidak pernah dapat menemukan keberanian untuk mengungkapkan perasaan kita kepadanya.

      Sebuah hal yang menyedihkan dalam hidup ketika kita bertemu seseorang yang sangat berarti bagi kita, hanya untuk mengetahui pada akhirnya seseorang tersebut tidak ditakdirkan untuk bersama kita, sehingga kita dengan berat hati membiarkannya pergi dan berlalu.

Teman yang terbaik adalah teman ketika dimana kita duduk bersama disebuah ayunan tampa ada ucapan sepatah kata pun, dan ketika kita harus berpisah dengannya terasa seolah hal tersebut merupakan percakapan paling menyenangkan yang pernah dilakukan bersama.

Benar adanya bahwa kita takkan pernah tahu apa yang kita dapatkan hingga kita kehilangannya. tetapi benar juga adanya ketika kita tidak pernah tahu apa yang hilang hingga hal tersebut menghampiri kita.

       Impikan saja apa yang ingin kita impikan, pergi kemanapun yang kita ingin pergi.
jadilah sebuah sosok yang kita inginkan, karena kita hanya memiliki satu buah kehidupan di dunia, dan satu buah kesempatan untuk melakukan semua hal yang kita inginkan.
Letakkan diri kita selayaknya sebagai orang lain, jika kita merasa hal yang kita lakukan akan menyakiti diri kita, hal tersebut akan pula menyakiti orang lain pula.

Kata-kata yang terucap tampa perhitungan mungkin akan menyulut perselisihan.
perkataan yang kejam dapat menghancurkan kehidupan.
sebuah kata yang tidak tepat mungkin juga akan mampu menambah beban batin seseorang. dan sebuah kata yang penuh cinta kasih mungkin dapat menyembuhkan dan memberikan berkah.

Orang yang paling bahagia adalah orang yang tidak merasa selalu membutuhkan semua hal yang terbaik.
mereka hanya berpikir bagaimana menciptakan semua hal menjadi terbaik bagi mereka, yang berlalu dalam hidupnya.

Cinta dimulai dengan sebuah senyuman, kemudian tumbuh dengan sebuah kecupan dan berakhir dengan air mata.

Ketika kita dilahirkan, kita menangis begitu kerasnya sementara orang-orang disekeliling kita tersenyum bahagia.
dan ketika kita meninggalkan hidup ini,kita adalah pihak yang tersenyum
bahagia, sementara orang lain, hanya mampu menangisi kepergian kita. 

Tuesday, July 2, 2013

I K R A R



JANJI ALUMNI
Kami Alumni Dayah Darul Ihsan Tgk. H. Hasan Krueng Kalee dengan ini berjanji :

  1. Kami akan senantiasa Beriman dan Bertaqwa kepada Allah SWT. Melaksanakan perintah-Nya, menjauhi segala larangan-Nya, dan mengikuti sunnah rasul-Nya, serta berbakti kepada kedua orang tua.
  2. Kami akan selalu setia pada agama, bangsa dan Negara serta lebih mengutamakan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi dan golongan.
  3. Kami akan selalu menjunjung tinggi norma-norma keislaman dan ilmu pengetahuan. 
  4. Kami akan senantiasa menjaga nama baik almamater kami kapanpun dan dimanapun kami berada dengan menunjukkan akhlak yang mulia.